Satreskrim Polrestabes Medan Paparkan Penangkapan Pembunuhan Supir Transportasi Online

LASSERNEWS.COM - Medan, Satreskrim Polrestabes Medan Kembali lagi merilis keberhasilnya nya dalam mengungkap kasus pembunuhan supir transportasi online di Medan (19/03/2020) Sore.

 Agung (23) tampak diborgol dan terlihat kepalanya menunduk saat dibawa menuju lokasi press rilis di di Mapolrestabes Medan.

Agung ini merupakan tersangka perampokan disertai pembunuhan terhadap driver taksi online Rahmadani Tarigan yang terjadi di Kecamatan Medan Tembung, Deli Serdang, pada Minggu (15/3/2020) dinihari.

Agung mengaku, nekat melakukan aksi tersebut bersama abangnya karena ingin hidup di Batam. Aksi perampokan disertai pembunuhan itu direncanakan abangnya beberapa jam sebelumnya. Alat-alat yang digunakan untuk melakukan aksinya dibeli dan di persiapakan oleh abangnya.

"Tujuannya untuk bisa pergi ke Batam dengan mobil itu. Kami mau hidup di sana (Batam)," katanya.

Ditanya apa yang dilakukannya saat itu, Agung mengaku ikut melakukan penganiayaan.

"Saya membantu menikam sampai melumpuhkan. Sudah diluar kendali. Seingat saya, lima kali (menikam) dan tak lebih dari 10 kali pak," ujarnya.

Wakil Kepala  Kepolisian Resort Kota Besar Medan, Ajun Komisaris Besar irsan Sinuhaji , SIK , MH menuturkan , "bahwa dalam melakukan aksinya para pelaku menggunakan modus sebagai pemesan taksi sebuah online dari hotel sekitar Bandara Internasional Kualanamu dengan modus ingin pergi ke Jalan Letda Sudjono.


Pada Saat mobil sedang dikemudikan korban tiba di titik yang dituju, yakni di Titi Sewa, Medan Tembung, katanya, para pelaku berpura-pura akan membayar.

"Di situ pelaku langsung mencekik korban dengan tali, lalu menikam pada bagian dada dan wajah korban. Pelaku Agung yang di belakang sebelah kiri ikut melakukan penganiayaaan dengan obeng, ada pisau," ujarnya Irsan Saat didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Maringan Simanjuntak , SIK 
Masi Kata Mantan Kaporles Madina ," Setelah korban meninggal dunia, kedua pelaku membuang jasad korban ke daerah Bandar Khalipah.

"Rencana kedua pelaku, mobil korban akan dilarikan ke Batam. Salah satu istri pelaku menunggu di salah satu hotel di Medan," ungkapnya.

Sang istri bernama Novita Br Bangun yang curiga suaminya tak kunjung pulang, menanyakan kepada rekan-rekan korban. Ia bersama adiknya melakukan pencarian. Dari GPS diketahui mobil tersebut masih bergerak, namun nomor hp korban sudah tidak bisa dihubungi.

"akhir nya  ketemulah di daerah Letda Sudjono.Mobil itu dipepet. Saat di dekat Polsek Percut Sei Tuan kebetulan sedang razia," Jelas Wakapolrestabes .

Mengetahui yang membawa mobil itu bukan suaminya, istri korban meneriaki pelaku rampok. Warga yang mendengar berdatangan dan terjadi aksi massa. Salah satu pelaku meninggal dunia dan satu pelaku lainnya berhasil selamat dari amukan massa.

"Pelaku dijerat dengan Pasal 365 ayat 4 atau pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup," cetusnya.

Istri korban, Novita br Bangun yang datang bersama kerabatnya serta anaknya yang masih bayi, mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian.

"Saya ingin pelaku dihukum seberat-beratnya. Kek mana suamiku dibuat, buat lah kek gitu pak. Jangan hanya ditembak pak," pungkas sang istri.

(Is)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama