Basarnas Kembali Perpanjang Masa Pencarian 10 Korban Banjir Humbahas

Pencarian 10 korban banjir bandang di Humbahas, Sumut, melibatkan anjing pelacak. (Foto: Handout / Indonesia's National Disaster Agency / AFP)

SWARAHUKUM.COM
-Medan, Basarnas Medan kembali memperpanjang masa pencarian 10 korban banjir bandang di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara yang masih dinyatakan hilang. Masa pencarian terhadap 10 orang yang masih hilang diperpanjang hingga tiga hari ke depan.


"Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh seluruh unsur yang terlibat dan keluarga korban, maka pencarian kembali diperpanjang hingga tiga hari ke depan terhitung mulai hari ini hingga Jumat (15/12)," kata Kepala Kantor Basarnas Medan, Budiono, Selasa (12/12).


Budiono menyebutkan perpanjangan dilakukan karena adanya permintaan dari pihak keluarga korban dan Pemerintah Kabupaten Humbahas.


"Selain itu Basarnas juga hadir dengan rasa empati yang tinggi dan turut serta merasakan kesedihan yang mendalam yang dirasakan oleh pihak keluarga korban dan berharap penuh dengan seluruh unsur yang terlibat dalam proses pencarian," jelasnya.


Dia mengatakan skema yang dipakai dalam operasi SAR ini masih menyasar di tiga sektor. Sektor pertama di wilayah perairan baik di atas permukaan maupun di dasar air, kedua di sisi kiri jalan pesisir Danau Toba dan yang ketiga adalah sisi kanan jalan mengarah ke hulu.


"Skema masih sama. Ada tiga sektor yang kita mainkan," jelas Budiono.


Operasi SAR masih mengandalkan personel gabungan mulai dari tim anjing pelacak K-9 SAR Direktorat Samapta Polda Sumut bersama alat berat dari BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan dan Dinas PUPR guna menyisir sektor dua dan tiga.


"Kemudian tim Basarnas Special Group dan Polairud untuk pencarian di sektor satu di dasar Danau Toba serta tim permukaan perairan oleh Basarnas, BPBD Humbang Hasundutan dibantu tim Aquaeye untuk menyisir wilayah perairan dalam menggunakan alat monitor khusus," urainya.


Menurut Budiono kendala yang dihadapi tim gabungan operasi SAR adalah jumlah material bebatuan besar sangat banyak. Batu-batu besar itu juga menjadi faktor anjing pelacak kurang maksimal dalam mendeteksi keberadaan korban.


"Material lumpur yang terbawa banjir bandang juga memiliki ketebalan bervariasi hingga tiga meter. Sehingga dibutuhkan upaya ekstra dari para tim untuk menemukan 10 korban yang hilang," urainya.


Banjir bandang dan longsor terjadi di Desa Simangulampe Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara pada Jumat (1/12) sekitar pukul 21.30 malam. Dari 12 korban yang hilang, baru dua orang yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.


Kemudian Basarnas Medan memperpanjang masa pencarian sejak Sabtu (9/12) hingga Selasa (12/12). Akan tetapi 10 korban belum ditemukan hingga akhirnya Basarnas Medan kembali memperpanjang masa pencarian mulai Selasa (12/12) hingga Jumat (15/12). (fnr/pmg)

Sumber, CNN Indonesia

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama