LASSERNEWS.COM - Jakarta, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berhasil meyakinkan lebih dari 50 kreditur dari dalam maupun luar negeri untuk merestukturisasi pinjaman dengan total fasilitas kredit yang mencapai ekuivalen lebih dari Rp 41 triliun. Berkat Inisiasi dari Kementerian BUMN, kesepakatan restrukturisasi kredit disahkan dengan ditandatanganinya Intercreditor Agreement (ICA) dengan seluruh anggota kreditur sindikasi USD dan SMBC Singapore selaku Agen.
Penandatanganan ICA dilakukan secara sirkuler antara Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani dengan Direksi dari 18 kreditur pinjaman sindikasi USD serta SMBC Singapore selaku Agen Fasilitas.
Sektor Usaha Mulai Bangkit Fasilitas Sindikasi dengan limit 390.600.000 dollar AS ini merupakan bagian dari restrukturisasi kredit PTPN Grup yang nilainya mencapai Rp 45,3 triliun dengan hutang perbankan mencapai Rp41 triliun. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh kreditur Perseroan serta dukungan pemerintah.
Penandatangan perjanjian amandemen perjanjian pinjaman Sindikasi USD ini merupakan bentuk kepercayaan kreditur sindikasi USD dalam mendukung upaya transformasi PTPN Group sekaligus menandai terpenuhinya persyaratan pencairan Dana Investasi Pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," ujar Ghani dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/4/2021).
Dia optimistis dengan restrukturisasi yang dilakukan akan menghasilkan optimalisasi kinerja jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Menurut dia, perseroan akan fokus mengembangkan profil bisnis yang sehat dalam mendukung kinerja keuangan dan operasional yang berkelanjutan.
“Perseroan yakin dapat memenuhi semua kewajiban yang tertuang dalam MAA ini melalui pelaksanaan berbagai program inisiatif yang kami pertajam, terutama dalam hal Operational Excellence dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja serta meningkatkan EBITDA Perseroan sehingga dapat memberikan kontribusi terbaik dalam menjalankan perannya sebagai BUMN di bidang perkebunan yang memastikan kemandirian pangan berbasis kelapa sawit dan gula”, kata Ghani.
Kedepannya, lanjut Ghani, Holding PTPN Group akan memetakan proses bisnis dari seluruh anak usaha untuk memastikan setiap anak usaha menjalankan bisnis sesuai dengan core businessnya masing-masing. “Setelah itu Holding PTPN akan melakukan sinergi masing-masing core business dalam ekosistem bisnis perkebunan yang sehat untuk meningkatkan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional,” ungkapnya.
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Bambang P. Jatmiko
Posting Komentar