Presiden Jokowi Beberkan Keunggulan Stadion Utama Bung Karno

LASSERNEWS.COM - Jakarta, Tujuh bulan sebelum pesta olahraga negara-negara Asia, Asian Games 2018, diselenggarakan, tepatnya 8 Agustus 2018, renovasi Stadion Utama Bung Karno di (SUGBK) Senayan, Jakarta, telah selesai. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan keunggulan stadion yang akan menjadi venue utama Asian Games 2018 itu.

“Inilah wajah Stadion Utama GBK yang baru: kapasitas 80.000 penonton dengan kualitas kursi lebih bagus dengan jenis satu kursi (single seat) dan lipat (flip up) yang telah memenuhi standar aksesibilitas evakuasi,” tulis Presiden Jokowi melalui fanpage Facebook miliknya, Sabtu (13/1).

Setiap kursi, menurut Presiden, mampu menahan beban hingga 250 kilogram dan tidak mudah ditarik sehingga menahan aksi vandalisme.

Stadion ini, lanjut Presiden, juga sudah mengikuti standar Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) dalam aspek keamanan, yakni dalam kondisi darurat, dalam waktu 15 menit, stadion sudah harus kosong.

Stadion ini akan diterangi lampu berkekuatan 3.500 lux. “Ini tiga kali lebih terang dari sebelumnya tapi 50 persen lebih hemat karena menggunakan LED, bukan lagi lampu konvensional,” tulis Presiden Jokowi seraya menambahkan, dari segi pencahayaan, ini salah satu yang terbaik di dunia saat ini.

Menurut Presiden Jokowi, sistem pencahayaan SUGBK terintegrasi dengan sistem tata suara yang berkekuatan hingga 80 ribu watt PMPO. Dengan tata suara seperti itu, ia meyakini lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinyanyikan pada upacara pembukaan nanti akan terdengar lebih dramatis.

Bagaimana dengan lapangan di dalamnya? Menurut Presiden, permukaan lapangan akan berlapiskan rumput dari jenis terbaik, zoysia matrella, yang dilengkapi alat penyiram otomatis hingga sistem drainase anti banjir.

Stadion Utama GBK ini rencananya akan diresmikan Presiden Jokowi pada Minggu (14/1) malam, dan langsung digunakan untuk pertandingan sepakbola persahabatan antara Tim Nasional Indonesia melawan Islandia. (ES)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama