Lassernews.com - Medan,Diduga stres yang berkepanjangan akibat memikirkan penyakit yang dideritanya tak kunjung sebuh Henok Simanjuntak (37) warga Jalan Pintu Air IV Gang.Sejati, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, tersebut nekat mengahiri hidupnya dengan cara gantung diri, Senin (21/11/2016) sekira pukul 11.30 WIB.
Begini ceritanya makanya korban nekat mengahiri hidupnya. Ketika itu Baik Bangun (54) mendatangi kamar Henok Simanjuntak di Dusun I Jalam Besar Simpang Perjuangan No.74, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, yang posisinya terletak di belakang rumah Baik Bangun untuk mengambil kunci sepeda motor miliknya kepada korban, setibanya di depan kamar Henok Simanjuntak, tiba-tiba Baik Bangun di kejutkan melihat jenazah korban sudah tergantung di dalam kamarnya.
Kemudian, melihat pemandangan yang menyeramkan itu, lalu Baik Bangun langsung memberitahukan kepada keluarganya. Selanjutnya Rosninta karo (istri Baik Bangun) langsung menghubungi keluarga korban dan selajutnya melaporkan kejadian itu ke pihak Kepolisian.
"Korban di rumah saya sudah 1 tahun dan dia (korban) bekerja bersama Baik Bangun sebagai penjual buah. Sekitar 1 bulan ini memang korban terlihat kurus dan ada bintik-bintik merah di kulitnya dan sering mengeluh sakit demam, sakit kepala, sakit tenggorokan," ungkap Baik Bangun kepada polisi.
Sementara itu, menurut Rudi Simanjuntak yang. Tak lain adik korban warga Jalan Pintu Air IV Gang Sejati, Kelurahan Kwala Bekalamengatakan bahwa korban penah bekerja di Pekan Baru sekitar 1tahun yang lalu. "Korban pernah melakukan tindakan percobaan bunuh diri dengan minum racun namun nyawanya tertolong karena cepat dibawa ke rumah sakit. Setelah kejadian itu korban langsung dibawa oleh keluarganya pulang ke Medan," tutur Rudi.
Masih dilokasi kejadian, Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri melalui Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Nur Istiono menyebutkan korban tewas diduga mengalami stres karena penyakitnya tak kunjung sembuh.
"Kita sudah memeriksa saksi Baik Bangun, Debi bangun (25), Selva Bangun (27), Ermawati Ginting (20) dan Rostinta Karo (53) (Istri Baik Bangun)," pungkas Nur.(Ismasal)
Begini ceritanya makanya korban nekat mengahiri hidupnya. Ketika itu Baik Bangun (54) mendatangi kamar Henok Simanjuntak di Dusun I Jalam Besar Simpang Perjuangan No.74, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, yang posisinya terletak di belakang rumah Baik Bangun untuk mengambil kunci sepeda motor miliknya kepada korban, setibanya di depan kamar Henok Simanjuntak, tiba-tiba Baik Bangun di kejutkan melihat jenazah korban sudah tergantung di dalam kamarnya.
Kemudian, melihat pemandangan yang menyeramkan itu, lalu Baik Bangun langsung memberitahukan kepada keluarganya. Selanjutnya Rosninta karo (istri Baik Bangun) langsung menghubungi keluarga korban dan selajutnya melaporkan kejadian itu ke pihak Kepolisian.
"Korban di rumah saya sudah 1 tahun dan dia (korban) bekerja bersama Baik Bangun sebagai penjual buah. Sekitar 1 bulan ini memang korban terlihat kurus dan ada bintik-bintik merah di kulitnya dan sering mengeluh sakit demam, sakit kepala, sakit tenggorokan," ungkap Baik Bangun kepada polisi.
Sementara itu, menurut Rudi Simanjuntak yang. Tak lain adik korban warga Jalan Pintu Air IV Gang Sejati, Kelurahan Kwala Bekalamengatakan bahwa korban penah bekerja di Pekan Baru sekitar 1tahun yang lalu. "Korban pernah melakukan tindakan percobaan bunuh diri dengan minum racun namun nyawanya tertolong karena cepat dibawa ke rumah sakit. Setelah kejadian itu korban langsung dibawa oleh keluarganya pulang ke Medan," tutur Rudi.
Masih dilokasi kejadian, Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri melalui Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Nur Istiono menyebutkan korban tewas diduga mengalami stres karena penyakitnya tak kunjung sembuh.
"Kita sudah memeriksa saksi Baik Bangun, Debi bangun (25), Selva Bangun (27), Ermawati Ginting (20) dan Rostinta Karo (53) (Istri Baik Bangun)," pungkas Nur.(Ismasal)
Posting Komentar